Bohemian Rhapsody (2018): Sebuah Rapsodi Tak Sempurna

Setelah keluar dari bioskop dan membuka berita-berita di internet, saya baru tahu kalau proses produksi film ini penuh masalah. Mulai dari penggantian sang pemeran utama (Sacha Baron Cohen) dengan Rami Malek sebagai Freddie Mercury, pemecatan sutradara Bryan Singer di tengah produksi, juga estafet yang cukup panjang di divisi penulisan naskah. Saya cukup menikmati film ini terutama sepertiga bagian akhir. Bagian awal dan tengah cerita terasa terburu-buru dan terlihat ingin menyampaikan banyak hal (tapi kenapa proses bergabungnya John Deacon malah tidak ditunjukkan). Di satu sisi film ini ingin mengupas lebih dalam kehidupan sang vokalis utama, tapi juga tidak meninggalkan “kegeniusan” personil band Queen yang lain.

Oh iya, sebagai sebuah biopik, entah mengapa Bohemian Rhapsody berisi banyak ketidakakuratan historis di sana. Bahkan Bryan May dan Roger Taylor yang duduk di kursi produser seperti mengamini saja. Konon Bryan May ngotot ingin film ini sebagai konsumsi keluarga sehingga harus mengurangi porsi cerita ke-kinky-an Freddie Mercury.

Berikut ulasan (penuh bocoran) pandangan mata saya berdasar urutan lagu Queen yang muncul di layar. Jadi sebelum baca, tonton dulu filmnya, ya.

Lanjutkan membaca Bohemian Rhapsody (2018): Sebuah Rapsodi Tak Sempurna