Jin Khodam: Formula Klasik Film Aksi Religi

JIN KHODAM (2023) adalah film horor yang disutradarai Tema Patrosza dan Dedy Mercy. Film ini dibintangi Boy Hamzah, Haviza Devi Anjani, Ray Sahetapy, Egi Fedly, Ayu Dyah Pasha, Samsul Gondo, Piet Pagau, Azul Pratama, dan lain-lain. Jin khodam bercerita tentang Bagas, diperankan Boy Hamzah, murid pesantren yang kembali ke kampung halaman. Didukung sahabatnya, Bagas bertekad untuk mengembalikan norma-norma sosial yang ada di kampung. Namun, mereka mendapat tantangan dari Wirya, pengusaha kaya yang diperankan Ray Sahetapy. Wirya berusaha membunuh Bagas. Tapi sebuah keajaiban terjadi.

#reaksinemalogi Jin Khodam (2023)

Perlu diketahui bahwa film Qorin, Jin Qorin, Jin dan Jun, serta Jin Khodam bukanlah film yang saling berhubungan. Keempatnya hanya sama menceritakan soal jin. Definisi jin khodam sendiri adalah sebangsa jin yang menjadi pendamping manusia karena menyukai sang manusia. Ada yang hanya sebatas mengikuti, tetapi tidak sedikit yang memberikan perlindungan bahkan interaksi lebih. Seperti di film ini, jin khodam yang berada di dekat Bagas juga sudah bukan lagi sekadar “ada”, tapi sudah mau melakukan teror ke manusia-manusia lain yang berniat jahat ke Bagas.

Film Jin Khodam memiliki premis sederhana. Bahkan sudah sering dipakai di film Indonesia sejak tahun 70-an. Sebuah desa dengan warga bermoral rusak lalu didatangi seseorang dengan ilmu agama mumpuni. Formula klasik orang alim menghadapi orang zalim di kampung. Kemunculan jin khodam atau disebutnya jurig atau sebutan apapun itu pada awalnya memang bikin serem. Hanya saja setelah berbagai kemunculan membuatnya jadi biasa. Meski wujud jin khodamnya cukup meyakinkan.

Di awal film terasa sekali cerita berjalan lambat. Selain kesal karena menunggu kapan gongnya dipukul, rupanya kemunculan manusia-manusia gak bermoral di film ini juga cukup sukses membuat saya bernostalgia dengan kebejatan yang pernah ada di film horor Indonesia jadul. Satu kampung mabuk-mabukan, main perempuan, dan judi adalah suguhan deskriptif yang biasa digunakan penulis cerita sebagai simbol kebejatan moral. Sebagai karakter hero, Bagas yang juga anak kiai digambarkan sangat alim beriman tebal. Terasa putih banget karakternya. Agak terlalu sempurna memang. Tapi dari tampilan seperti inilah misteri bisa disimpan.

Boy Hamzah tampil oke sebagai pemuda alim. Sedangkan pemain lain walau memiliki dialog minim, tapi mereka sanggup memerankan karakter dengan bagus. Egy Fedly, Ray Sahetapy, Ayu Dyah Pasha, sanggup memberikan performa yang stabil. Meski tetap saja ada beberapa karakter yang memang agak berlebihan dan jatuhnya ngerusak esensi dari realitas film ini. Beruntung pengembangan karakternya sudah disusun dengan baik, sehingga motif dari masing-masing karakter di film ini jelas.

Beberapa adegan cukup membekas karena dieksekusi dengan baik. Misal saat Bagas membaca sholawat, bunyi bel sepeda yang seperti menjadi penanda, dan lain-lain. Salah satu yang menarik perhatian adalah lokasi syuting di desa adat Miduana dan curug Citambur, Cianjur. Curug Citambur yang bertingkat tiga itu sempat viral di media sosial karena keindahannya.

review film Jin Khodam (2023)
Poster film Jin Khodam (2023)

Dedy Mercy salah satu sutradara film ini yang sedang laris menyutradarai film horor tampak memiliki progres dengan karya-karyanya. Setelah Pelet Tali Pocong yang sudah kami review, di tahun 2023 film selanjutnya yang akan rilis adalah Sosok Ketiga. Setelah pocong dan jin, siapakah sosok ketiga ini?

Diterbitkan oleh

sinemalogi

gemar sinema untuk masa depan kita

Tinggalkan komentar